“Jika UMKM di
Indonesia yang berjumlah 62 juta dapat mengoptimalkan teknologi digital,
ekonomi akan tumbuh pesat meski perang dagang global belumlah usai.” Sugeng
(Deputi Gubernur Bank Indonesia) dalam acara Festival Edukasi Bank Indonesia
2019.
Bagaimana dengan pernyataan tersebut? Apakah
upaya-upaya yang dilakukan untuk mewujudkan itu semua?
Tanganku melakukan keusilan untuk menjelajahi dunia
serba canggih dengan modal kotak kecil yang mampu menyajikan informasi secara
mendetail. Sejenak terdiam dengan pernyataan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) yang banyak bermunculan namun sedikit strategis pengembangannya. Ada
pepatah yang menyatakan memulai usaha itu sulit, tapi mempertahankan usaha itu
jauh lebih sulit karena itu harus dilakukan usaha bagaimana agar usaha tetap
berjalan dan bertahan dengan baik.
Memasuki era Revolusi Industri 4.0 setiap kota atau
kabupaten di Indonesia mempunyai strategi masing-masing agar UMKM dapat
berkembang. Revolusi Industri 4.0 merupakan salah
satu tantangan Bangsa Indonesia menuju negara maju. Dengan kemajuan
teknologi informasi akan mampu membawa perubahan dalam segala disiplin ilmu. Pada tanggal 4 April
2018, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meluncurkan roadmap (peta jalan)
dan strategi Indonesia yang akan memberi arahan pergerakan industri nasional di
masa depan dengan nama Making Indonesia 4.0 bersama dengan Kementerian
Perindustrian Airlangga Hartato. Kemajuan teknologi memungkinkan otomatisasi
hampir di segala bidang. Industri 4.0 sebagai fase yang mengubah cara
beraktivitas manusia dalam ruang lingkup, skala dan transformasi dari
pengalaman hidup sebelumnya. Manusia bahkan akan hidup dalam ketidakpastian,
oleh karena itu manusia harus memiliki kemampuan untuk memprediksi di masa
depan.
Sejak
krisis tahun 1998 UMKM tetap bertahan di dalam krisis tersebut dengan segala
keterbatasannya, berbeda dengan perusahaan besar yang mengalami kebangkrutan.
Sehingga, diharapkan UMKM mampu menggantikan peran perusahaan besar. UMKM
merupakan salah satu roda pengerak perekonomian di Indonesia, baik lingkup
perekonomian daerah maupun nasional. UMKM juga menyumbangkan kontribusinya
terhadap peningkatan PDB dan pendapatan nasional. Keterbatasan pada modal, sumber daya manusia
yang kurang ahli dalam bidang yang digelutinya dan pemasaran tanpa mengikuti
perkembangan zaman. Di sinilah sinergi yang kuat harus dibangun oleh semua
lapisan stakeholder UMKM baik dari pemerintah, pelaku bisnis maupun masyarakat
agar apa yang dicita-citakan oleh Bangsa Indonesia sebagai negara maju dapat
terealisasikan dengan masyarakat yang makmur.
Potensi Kabupaten Garut
Kabupaten
Garut sebagai kota dengan julukan Swiss
Van Java yang memiliki potensi yang
dapat dikembangkan, potensi alam yang yang menarik wisatawan seperti wisata
alam Cipanas. Wisata Alam Cipanas yang sangat popular ini dapat dijangkau
sangkat mudah oleh pengunjung. Kawasan Cipanas yang berjarak sekitar 7 km dari
pusat (alun-alun) Garut. Kawasan ini berada tepat di kaki gunung Guntur yaitu
salah satu gunung berapi muda yang ada di Garut. Selain wisata alam Cipanas
terdapat juga :
1. Gunung
Papandanyan
Gunung
dengan ketinggian sekitar 2.665 m di atas permukaan laut dan merupakan gunung
berapi yang telah beberapa kali memuntahkan lavanya. Meskipun begitu, gunung
ini memiliki potensi yang menjanjikan bagi pengunjung seperti Kawah Baru, Kawah
Manuk, Kawah Mas dan Kawag Nangklak. Selain itu ada juga Blok Pondok Saladah
ialah padang rumput yang cocok untu berkemah dengan ketinggian 2.288 mdpl dan
luas sekiat 8 hektar.
2. Wisata
Bagendit
Wisata
Bagendit merupakan sebuah objek wisata di garut yang bertema wisata terletak di
Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut. Harga tiket masuk yang
beratif terjangkau, dan cocok untuk liburan keluarga. Aktivitas yang dapat
dilakukan oleh pengunjung diantaranya menikmati pemandangan alam, mengelilingi
danau dengan rakit atau menggunakan sepeda air, ataupun yang memiliki hobi
memancing dapat melakukannya disini.
3. Pantai
Sayang Heulang
Pantai
Sayang Heluang merupakan pantai terbaik di Garut selatan, pantai yang terletak
di desa Mancagahar, Kecamatan Pamengungpeuk Garut. Sepanjang mata memandang akan
disajikan hamparan pasir putih yang menakjubkan. Deburan ombak yang besar khas
pantai selatan selalu menghiasi pantai disetiap harinya, dan dapat menikmati
sunrise yang berada diperbukitan di kawasan pantai. Tak lupa pula disajikan
spot mincing sederhana yang dapat digunakan untuk mengisi waktu liburan, bukan
tempat memancing yang mania melainkan yang mampu membuat tertawa lepas.
Setelah
berkelana dihamparan pariwisata Kabupaten Garut, dan dengan kondisi Sumber Daya
Alam yang banyak dan berpotensi tersebut akan memberikan dampak atau imbas
kepada seluruh sektor di Kabupaten Garut. Salah satunya, pengembangan potensi
produk local garut. Kabupaten Garut yang terkenal dengan kelezatan olahan
dodolnya. Selain dodol Kabupaten Garut memiliki segudang potensi olahan yang
dapat dikembangkan :
1. Domba Garut
Pemerintah
Kabupaten Garut menjadikan domba ini sebagai andalan masyarakat Garut atas kesenian
khas daerah. Semakin kuat seekor domba, harganya akan semakin mahal dan pada
umumnya akan dijadikan sebagai stastus social seseorang. Domba Garut merupakan komoditas
unggulan dan kebanggaan nasional karena domba ini memiliki ciri khas yang tidak
dimiliki oleh domba lainnya. Bahkan, domba ini termasuk sebagai kekayaan sumber
daya genetic ternak local Indonesia yang harus dilindungi dan dilestarikan.
2. Jeruk
Garut
Jeruk
Garut merupakan salah satu produk komoditas pertaniaan di Garut dengan peranan
yang sangat penting untuk mengangkat perekonomian dan kesejahteraan petani. Hal
ini terbukti dengan keluarnya Surat Menteri Pertanian Nomor 760/KTPS.240/6/99
tentang Jeruk Garut yang telah ditetapkan sebagai Jeruk Varietas Unggul
Nasional dengan nama Jeruk Keprok Garut I. Penetapan itu dimaksudkan untuk
jeruk garut dipertahankan dan ditingkatkan kulitas maupun kuantitas
produksinya.
3. Batik
Garutan
Batik Garutan
yang selalu identik motif-motif batik yang berasal dari alam pegunungan, flora
dan fauna yang memiliki hubungan erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat
Garut terumata sebelum masa kemerdekaan. Walaupun usaha pembatikan sedikit demi
sedikit mengalami penurunan produksi, namun produk ini tetap memiliki jumlah
produksi disetiap tahunnya. Batik Garutan ini memiliki 80-an motif batik,
sehingga diharapkan batik garutan dapat memiliki inovasi-inovasi yang kreatif
untuk menunjung produktifitas batik garutan dengan era industry 4.0.
4. Jaket
Kulit
Dengan pemanfaatan
kulit sapi dan domba, ratusan pelaku UKM di sentra industry kerajinan kulit
Sukaregang dan desa sekitar di Kabupaten Garut berhasil memproduksi ribuan
jaket kulit. Keberadaan jaket kulit garut tidah hanya menyita perhatian
konsumen local, namun berhasil menguasai pasar macanegara seperti Singapura,
Malaysia, Taiwan, Jepang dan Australian.
5. Minyak Akar
Wangi
Produk
komoditas yang mulai dikembangkan masyarakat Garut yaitu minyak akar wangi.
Lahan seluas 2.400 Ha yang tersebar di Kecamatan Semarang, Bayongbong, Cilawu
dan Leles kini sengaja diolah menjadi lahan penanaman pohon akar wangi,
sehingga setiap tahunnya produksi 72 ton minyak akar wangi untuk memenuhi
permintaan pasar domestic maupun luar negeri.
6. Kulit
Tersamak
Permintaan
kulit tersamak Garut dari berbagai daerah di Indonesia terus meningkat sejalan
dengan peningkatan kreativitas para pelaku kerajinan kulit, khususnya kulit sapid
an domba dalam menciptakan keragaman komoditas hasil olahan dari bahan kulit.
Melimpahnya
potensi daerah di Kabupaten Garut memberikan peluang yang cerah bagi masyarkat
setempat untuk memanfaatkan sumber daya yang ada untuk memulai usaha. Dari
berbagai potensi yang ada di Kabupaten Garut, pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah mengalami peningkatan pada kurun waktu 2012-2016. Dan pada waktu yang
yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 55.332 orang.
Kabupaten
ini juga memiliki komoditas andalan yang memberikan sumbangan investasi yang cukup besar yaitu industri
kerajinan barang-barang dari kulit dan pakaian
jadi dari kulit atau yang sering disebut sebagai jaket kulit. Posisi
Kabupaten Garut yang strategis untuk menjadikan tempat tujuan wisatawan yang
berkunjung ke Jawa Barat. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung dan Sumedang di
sebelah utara, Kabupaten Tasikmalaya di sebelah timur, dan Kabupaten Cianjur di
sebelah barat.
Pelaku usaha
atau bisnis di Kabupaten Garut harus bersiap untuk mengambil peluang, karena
Arab Saudi membuka peluang kerjasama bisnis berbagai macam produk yang
dihasilkan oleh Kebupaten Garut. Pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi yang memiliki hubungan
baik sehingga terbuka kesempatan adanya kerjasama di berbagai bidang. Lewat
kerjasama ini pemerintah Garut berharap akan memberikan dampak pertumbuhan
ekonomi bagi warga Garut.
Hambatan
dari berkembangnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah salah satunya ialah media
promosi atau pemasaran yang kurang memadai apalagi memasuki era revolusi industri
4.0 yang harus mendapatkan dukungan dari semua pihak. Revolusi Industi 4.0
merupakan sebuah ide kreatif tercentusnya aplikasi “Jajap Garut”, aplikasi yang
tercetus oleh inovasi dari sekumpulan pemuda milenial asli Kabupaten Garut. Aplikasi
Jajap Garut memiliki kegunaan mempermudah bagi masyarakat ataupun wisatawan
yang hendak berbelanja atau mengunjungi Kabupaten Garut.
Perkenalan
dengan Jajap Garut tak sampai disitu saja karena pepatah mengatakan tak kenal
maka tak sayang. Aplikasi Jajap Garut ini merupakan platform untuk meningkatkan
Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM) di Kabupaten Garut. Peresmian launching
aplikasi Jajap Garut oleh Bapak Wakil Bupati Helmi Budiaman di Hotel Santika
Garut pada tanggal 2 April 2019.
Aplikasi
yang bermula dari obrolan di warung kopi antara kebutuhan anak-anak media social
dan ilmu teknologi yang melihat perkembangan kuliner garut yang sangat cepat,
dan mendorong perekonomian warga untuk menciptakan lapangan kerja melalui drive
online di aplikasi ini. Aplikasi yang dikembangkan oleh depelover Ryan Auf oleh
PT. Sasnava Putra Indonesia berbasis
layanan local milik Garut. Aplikasi yang dapat dinikmati manfaatnya melalui
cara pengunduhan di play store, dan memiliki tiga fitur didalamnya yaitu
Jajanan yang menyuguhkan makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh
pengunjung di Kabupaten Garut yang hanya diantarkan di wilayah Garut, kedua
fitur Oleh-Oleh yang memberikan produk local Garut untuk dijadikan buah tangan
dan terakhir Bonceng yaitu fitur antar jemput baik untuk makanan dan minuman di
wilayah Garut yang terdaftar di Jajap Garut.
Jajap Garut sebagai Brand Lokal ingin membantu para
pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang ada di daerah Garut dalam
memasarkan produk makanan ataupun oleh-oleh sehingga dapat dipesan dan dinikmati
hanya dalam satu aplikasi saja. Dan untuk produk oleh-oleh sendiri kami
juga akan membantu memasarkan ke daerah luar Garut, sehingga pertumbuhan
ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bisa berkembang.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar