Cerpen Islami : Cinta Tak Indah Tanpa-Mu



Cinta tak indah tanpa-Mu
Oleh Nur Lailatul farida

Setiap detik nafas ku hembuskan, selalu ku ingat Engkau Sang Maha Pencipta yang memciptakan beraneka ragam manusia, berbagai macam hewan dan tumbuhan dan Engkau yang selalu memberi jalan kepadaku ketika aku memohon lewat sujudku.
Cintaku pada-Mu Ya Allah tak ada yang mengalahkan, berapa besar manusia mencintaiku aku yakin Engkaulah yang paling ada untukku.
Malam yang gelap tak segelap hati yang luka ketika kebohongan sempat ku rasakan beberapa hari yang lalu. Kebohongan terbesar dari seorang cowok yang belaga seperti orang yang selalu ada untuk-Mu. Namun, itu hanya palsu belaka.
Bulan malam itu menemaniku disela-sela aktifitasku untuk mengambil sehelai kertas dan bolpoin untuk mengukir kerinduanku kepada-Mu.

Kring . . . Kring . . .
Suara dering sms masuk dihp ku dengan tatapan heran aku melihat hp dan nyata terlihat tulisan ANDRE. Cowok terkaya dan tertampan di sekolahanku.
'Temui aku di restourant,'
"Mau apa coba dia? Ngajak aku segala," keluhku dengan rasa heran yang mendiami hati. Aku berjalan menuju almari dan mengganti pakaian yang lebih pantas untuk dipakai keluar dan aku melanjutkan berjalan keluar rumah bertujuan untuk menemui Andre. Selang beberapa waktu aku menapaki jalanan restourant, memutar kepala untuk mencari tempat duduk Andre.
"Dimana ya dia?" tanyaku pada diri sendiri.
Dari sudut restaurant terlihat seorang cowok melambaikan tangannya untuk memberi sinyal ke seseorang. Tenyata Andre melambaikan tangan dengan senyum yang mengembang. Ketika mataku menangkap sosok itu, aku berjalan menuju tempat lambaian dengan hati yang sedikit gemetar, keringat yang keluar namun tak deras hanya gerogi.
"Assallamualaikum," kataku sembari tersenyum.
Dia tersenyum pula, "Walaikumsalam,"
Kami berdua terdiam cukup lama tanpa dia mempersilakan duduk, aku mulai gerogi dengan nada yang pelan ku beranikan diri untuk memulai percakapan.
"Bolehkah saya duduk?" tanyaku kemudian.
"Oh iya sampai lupa, silakan duduk cantik."
Aku berjalan menuju tempat duduk yang ia persilakan. Dengan tas yang memperindah tempat duduk.
"Aku ngajak kamu ketemuan mau tanya sesuatu ." tanyanya kepada dengan kepala yang menunduk.
"Mau tanya apa?" ucapku hanya singkat, hal itu aku lakukan untuk mengurangi rasa gerogi yang ada.
"Jika ada seseorang yang cinta sama kamu, apakah kamu akan menolaknya?" tanya Andre heran.
Aku tersenyum tanpa menjawab.
Andre bertanya ulang, "Gimana cantik kok malah cuma senyum doang,"  Aku terdiam sejenak dengan pertanyaan yang sedikit lucu menurutku tanpa ada gerakan di sana.
"Setiap orang berkah untuk dicintai dan mencintai, bukan?" kalimat yang muncul dari mulutku, Andre tersenyum dengan tangan yang berada dibelakang dua-duanya.
"Ye . . . Terus kamu akan mau dong jadi pacarnya?" tanyanya kemudian.
"Kalau itu kamu tau betul kan aku kayak gimna, tentu hal itu harus aku fikirkan seribu kali." Aku mulai lemah dengan ucapanku sendiri. Allah tidak memperbolehkan pacaran jika belum ada ikatan yang akan menjadikan suami istri, bukan?
"Jadi, kamu milih jomblo daripada pacaran? Kalau aku yang suka sama kamu gimna?" tanya ulang heran Andre dengan memegang mawar merah yang disembunyikan di belakang tubuhnya.
"Kamu? Kamu suka sama aku? Apa istimewanya diriku? Kamu punya segalanya Andre, kamu bisa milih ratusan wanita yang lebih daripada aku, bukan?" penjelasanku yang kaget mendengar pernyataan Andre.
"Mungkin saja aku akan memilih jomblo demi cintaku kepada Sang Pencipta. Jika kamu benar-benar mencintaiku apakah kamu mau menungguku." Menerima mawar merah yang bersarang di tangan Andre, aku tersenyum bahagia.
"Aku akan menunggumu sampai kapanpun, dan kamu istri yang bakal dicari-cari banyak suami." tersenyum indah.
"Makasih untuk kesempatannya. Aku masih jomblo loh ya, hanya saja waktu yang akan menjawab."
"Semua akan indah pada waktunya bukan? Aku cinta kamu dan aku mau melihat kamu selalu bahagia. Jika kuliah kamu udah selesai maka segera mungkin akan ku lamar dirimu." penjelasan panjang lebar Andre.
"Makasih ya, semua akan indah pada waktunya."
Malam yang indah dengan bintang dan bulan yang mempercantik, jomblo nggak salah, seseorang memilih jomblo mempunyai sebab akibat masing-masing yang mungkin tak mampu dimengerti orang lain. Setiap orang berhak untuk dicintai dan mencintai, jangan melarang adanya cinta. Cinta akan indah pada waktunya.

Komentar