Hewan bertubuh besar namanya gajahHewan gajah peliharaannya RismaKalau ide baru sebatas sumpahMari kita eksekusi bersama
Dear diary,
ajakan itu membuatku tersadar bahwa manusia harus selalu menyempatkan diri
untuk pergi ke suatu tempat guna mendapatkan pengalaman dan bertadabur terhadap
apa yang telah Sang Pencipta ciptakan.
Indonesia
merupakan suatu negara yang didomisilin dengan masjid yang berjumlah banyak
dengan persebaran disetiap sudut kotanya yang membawa keunikan serta
kemenarikan dari arsitektur masjidnya. Berbicara tentang suatu tempat, kali ini
saya akan membawa kalian ke Kabupaten Lamongan mengusik sedikit akan masjid
unik yang ada di daerah tersebut.
2013. Masjid
Namira berdiri kokoh di Desa Jotosanur Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan.
Jatuh cinta pada
pandangan pertama, itu kesan pertamaku saat kaki menginjakkan diri di pelataran
Masjid Namira. Masjid dengan nuansa bangunan minimalis berbentuk kotak persegi
empat dengan dua teras utama, diimbangi dengan satu menara masjid yang
berbentuk kotak persegi empat yang berdiri tegak lurus menjulang ke atas namun
terpisah dari bangunan utama yang terletak di depan sebelah selatan masjid.
Mataku tak
hentinya berkedip-kedip. Nampak kubah berwarna kuning emas dengan ukuran yang
tidak terlalu besar berjumlah tiga yang berada di atas teras utama dan menara
masjid. Masjid bernuansa Masjidil Haram ini bukanlah masjid milik pemerintahan
Lamongan melainkan milik salah satu warganya. Halaman parkir yang luas dan
situasi bersih yang asri melengkapi kenyamanan beribadah.
Masjid Namira
terlihat terbuka tanpa pintu dengan bangunan masjid yang menghadap ke timur dan
utara sesuai teras utama masjid. Bangunan utama masjid untuk melakukan salat terletak
di bagian dalam yang dikelilingi dinding kaca tebal dengan pintu kaca geser
kecuali bagian depan yang berdinding tembok bermarmer.
Waktu masuk ke
masjid tatapanku tak lepas dari satu kiswah dengan ukuran besar dibagian depan
mihrab imam yang menyengaja dihadirkan dari Masjidil Haram, berdiri kuat serta
dengan perlindungan kaca. Selain itu, kiswah-kiswah memiliki ukuran kecil juga
di sekitaran ruang dalam masjid, meninggalkan ketabjuban tersendiri. Tidak
hanya itu, saya dapat mencium aroma ciri khas Tanah Suci Mekkah seolah
meninggalkan kerinduan akan Baitullah. Lagi-lagi ketika saya menginjakkan kaki
ke masjid langsung dimanjakan dengan karpet empuk seperti yang ada di Roudhoh
Madinah atau rumah Rasulullah SAW. Kursi
roda serta tempat duduk buat jamaah yang tidak dapat melakukan salat dengan
berdiri menambah kelengkapannya.
Keluar masjid,
kalian akan disuguhkan dengan fasilitas-fasilitas yang membuat kalian hanya
mampu mengangguk-anggukan kepala. Berjalan menuju
tempat wudhu terdapat kulkas berisi penuh air mineral dalam kemasan gelas, dan
bagi kalian yang tidak menyukai dingin
masjid ini menyediakan air mineral kemasan yang berada di kardus di sebelah
kulkas. Tidak hanya itu,
terdapat ruangan untuk meminjam sarung dan mukena yang berada di samping masjid
bersebelahan dengan kantor takmir serta tempat tersebut dapat digunakan sebagai
loket penitipan barang.
Tidak hanya
arsitektur bangunan masjid saja yang disamakan dengan Masjidil Haram, akan
tetapi tata letak tempat wudhu juga dipadu-padankan. Tempat wudhu dan toilet
terletak dibagian selatan, sebelum memasuki tempat wudhu kalian akan melihat
dinding yang terpasang monitor yang digunakan untuk menginformasikan program
kegiatan masjid. Salah satunya yang terbaca yaitu gratis sarapan bagi yang mengikuti
salat subuh.
Setelah selesai
dengan kegiatan di tempat wudhu, antara masjid dan tempat wudhu terhubung jalan
yang disamping kiri kanannya terdapat taman dan kolam air dengan beberapa
pancuran air menambah keindahan Masjid Namira. Dilengkapi pula dengan
tanaman-tanaman yang berbentuk tulisan Namira dan beberapa ujung terdapat
pohon-pohon bonsai yang eksotis.
Kala itu terasa
indah, menemukan masjid dengan nuasan Masjidil Haram tanpa kesengajaan yang
disebabkan oleh sebuah peristiwa yang tidak mengenakan yaitu hilangnya kartu
identitas salah satu temanku saat KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang berada di
Jombang. Masjid ini membuatku menitikan air mata bagaimana keindahan Masjidil
Haram yang berada di Mekkah. Sungguh, setiap doa terlantun agar Sang Pencipta
memberikan kesempatan kepada ku untuk hadir beribadah di tanah suci. Aamiinn... Kalian yang belum
memiliki kesempatan sama denganku cobalah untuk pergi ke Masjid Namira, dengan
begitu doa yang kalian panjatnya untuk bisa ke tanah suci akan lebih kuat lagi
dikarenakan keinginan hati merasakan nuansa Masjidil Haram.
Salam hangat
doaku untuk kalian yang merindukan rumah Allah.
Komentar
Posting Komentar